Posted in Uncategorized

Ethnic Food of Indonesia

Hai teman-teman kali ini blog saya tidak hanya mengenai peraturan atau manajemen nih. Kali ini saya mau memberikan informasi ke pembaca sekalian mengenai makanan khas Indonesia. Yuk mari kita intip apa saja makanan khas yang ada di Indonesia.

jajanan pasar 2 (1)

Kali ini saya akan membahas beberapa makanan khas nih dari berbagai daerah, seperti kue keranjang, ombus-ombus, klappertaart, rusip, arsik, lepet, lapis legit, apem boyolali, ketupat lebaran, roti buaya, kaledo, dendeng, tempoyak, gatot/ tiwul dan gaplek, kue mangkok, dan lumpia semarang.

Kue keranjang
Kue Keranjang/ dodol cina

Kue keranjang merupakan makanan yang pasti ada saat etnis Tionghua merayakan tahun baru Cina, yaitu Imlek.  Dalam bahasa Mandarin, kue ini dinamakan sebagai Nian Gao, dimana “nian” artinya tahun dan “gao” artinya tinggi. Makanya biasa kue keranjang ini disusun bertingkat di dalam keranjang.

Sejarahnya ada kue keranjang adalah dahulu kala ada seorang dewa tungku yang dipercaya selalu ada di dapur, suatu kali saat bulan imlek yaitu bulan 12 tanggal 24 ia harus pulang ke surga untuk menghadap raja surga yang sudah menugaskannya ke dunia. Untuk mencegah kemarahan warga terhadap dewa tungku, maka warga berikthiar untuk membuat makanan yang manis untuk mencegah kemarahan dewa tungku, sehingga kue ini dihidangkan dalam keranjang.

Bentuknya yang bulat melambangkan keluarga yang berkumpul saat perayaan imlek, menjadi keluarga yang bersatu, rukun, dan membulatkan tekad untuk menyambut masa depan.

Rusip
Makanan Khas Bailangu – Rusip

Makanan ini berisi ikan yang difermentasi. Jenis ikannya ada tiga, yaitu ikan bilis, seluang, dan ikan teri. Setelah difermentasi ketiganya akan mengalami perubahan tekstur tulang jadi empuk. Makanan ini merupakan makanan khas Bailangu dan Tanah Bangka. Karena difermentasi maka rusip dapat lebih tahan lama, dan bisa bertahan hingga satu tahun.

Rusip memiliki aroma yang sangat menyengat, hal ini diakibatkan juga krena adanya proses fermentasi yang menghasilkan asam, sehingga berpengaruh pada aromanya. Makanan ini biasanya dihidangkan dalam bentuk gulai tumis. Hidangan rusip biasanya juga didamping dengan rebusan umbut rotan, pucuk ubi, dan kacang panjang.

Ombus ombus
Makanan Khas Sumatera Utara / Tapanuli Utara – Ombus-ombus

Mengapa sih makanan ini disebut sebagai ombus-ombus? Ternyata ini berkaitan dengan cara memasaknya, yaitu harus dengan cara dihembuskan tiupan atau dengan hembusan nafas. Makanan khas Sumatera Utara yaitu dari daerah Tapanuli Utara, kecamatan Sibrong-borong ini mirip juga dengan makanan khas lain yang ada di sana, yaitu lapet. Tapi bedanya, jika ombus-ombus dibuat dari tepung beras, lapet dibuat dari tepung ketan. Masyarakat Batak banyak menyantap ombus-ombus pada pagi hari sebagai sarapan mereka.

Apem Boyolali
Makanan Khas Boyolali – Apem Boyolali

Makanan ini mirip kan dengan surabi? Sejarah yang melatarbelakangi adanya apem boyolali adalah jadi dahulu itu ada seorang bernama R. Ng. Yosodipuro yang sangat arif sehingga banyak orang di daerah Surakarta yang menanyakan pendapatnya mengenai hama keong emas yang menyerang sawah. Raden menyarankan kepada warga untuk mengambil keong mas yang ada di sawah dan dimasak dengan cara dikukus. Sebelum dikukus namun keong mas dibungkus terlebih dahulu menggunakan janur. Setelah dikukus, maka janur yang telah digunakan diambil dan dibuat untuk membungkus kue apem yang juga akan dikukus. Para petani akhirnya membuat apem yang dibagi-bagikan sebagai salah satu ungkapan syukur kepada Yang Maha Esa.

Lapis legit
Lapis Legit atau Spekkoek

Nah makanan ini udah dikenal banget kan sama kita semua. Ternyata makanan ini salah satu peninggalan zaman penjajahan Belanda dulu loh. Dulu orang Belanda yang membuat kue ini dan dikenalnya dengan nama “spekkoek”, spek artinya adalah lemak babi. Tapi bukan maksudnya kue ini pakai lemak babi ya. Jadi, karena bentuknya yang berlapis sangat banyak, maka menyerupai lemak babi juga yang berlapis-lapis. Selain berkaitan dengan zaman penjajahan dahulu, maka lapis legit juga erat dengan budaya Tionghoa. Bentuknya yang berlapis-lapis mengartikan menuju tangga kemakmuran.

klapertaart
Klappertaart – Khas Manado

Banyak orang kira makanan ini adalah asli dari Indonesia. Nyatanya tidak loh, jadi dulu saat penjajahan Belanda, makanan ini dibuat oleh seorang Belanda dan sayangnya resep tersebut hanya berhenti sampai Manado. Hal itulah yang menyebabkan akhirnya klappertaart marak sekali ada di Manado dan khas disana. Klappertaart sendiri sebenarnya berarti Kue Kelapa. Seperti namanya, bahan utamanya adalah kelapa, susu, mentega, tepung terigu, dan telur.

Cara memasak klappertaart ada dua nih, yaitu dipanggang dan dikukus. Kalau dipanggang maka akan menggunakan roti juga nantinya teksturnya akan padat dan dapat dipotong , sedangkan kalau dikukus maka teksturnya akan lembut dan meleleh di mulut.

Dendeng Balado
Makanan Khas Bukit Tinggi – Dendeng Balado

Makanan nikmat ini sering banget deh ada di rumah makan Padang, ya karena aslinya pun ternyata dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Bahan utamanya adalah daging sapi yang digoreng hingga kering lalu disajikan dengan balado, yang dibuat dari cabai merah atau cabai hijau. Daging yang dipilih untuk membuat makanan ini adalah bagian paha atas atau daging dekat ekor sapi.

Ketupat Lebaran
Makanan Khas Masyarakat Jawa- Ketupat

 

Dahulu kala ada seorang Sunan bernama Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Beliau membudidayakan ketupat lebaran ini pada hari raya lebaran yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Ketupat atau kupat yang berbentuk segiempat tersebut merupakan singkatan dari Ngaku Lepat atau Laku Papat. Artinya adalah mengakui kesalahan yang pernah dibuat atau memberikan pengetahuan yang berarti kepada masyarakat Jawa. Ada beberapa filosofi ketupat, yaitu mencerminkan kesalahan manusia, kemurnian hati, permintaan maaf, dan cerminan kesempurnaan. Maksudnya mencerminkan kesalahan manusia adalah karena pembuatan anyaman pembungkus ketupat itu cukup rumit, maka tidak semua orang dapat membuatnya. Kedua, kemurnian hati maksudnya adalah karena ketupat mudah dipotong dan setelah dipotong akan terlihat nasi yang berwarna putih dan melambangkan kebersihan dan kemurnian hati seseorang untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan. Ketiga ada permintaan maaf, maksudnya adalah biasanya ketupat disajikan dengan makanan yang bersantan, nah dengan hal itu makan sering disebu “Kupat Santen” yang mengarah pada bahasa Jawa Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten dan artinya adalah “saya punya salah, saya minta maaf”. Keempat, ada cerminan kesempurnaan, maksudnya adalah selama sebulan penuh umat Muslim berpuasa dan diakhiri dengan hari raya Idul Fitri yang merupakan bulan kemenangan.

Roti Buaya
Seserahan Khas Betawi – Roti Buaya

Kenapa sih harus simbolnya buaya? Ternyata seumur hidupnya buaya hanya kawin ssatu pasangan saja seumur hidupnya dan hal inilah yang disimbolkan dengan kesetiaan. Buaya merupakan hewan yang dapat hidup di dua tempat, yaitu air dan darat. Hal ini menyimbolkan bahwa buaya adalah hewan yang perkasa dan mengharapkan bahwa rumah tangga akan kokoh dan, tangguh, dan dapat hidup dimana saja. Roti ini juga diberikan kepada sanak saudara yang belum menikah dengan harapan tertular mendapatkan jodohnya.

Kaledo
Makanan Khas Sulawesi Tengah – Kaledo

Kaledo, apa itu? Kaledo ini adalah makanan Khas Sulawesi Tengah, Palu, Kabupaten Donggala. Jadi sejarahnya dulu ada seorang yang dermawan ingin membagikan daging sapi kepada masyarakat. Pada saat itu di sekitar sana ada tiga penduduk, yaitu Makassar, Jawa, dan orang Kaili. Yang pertama kali datang untuk mendapatkan daging sapi itu adalah orang Jawa, sehingga mereka mendapatkan bagian dagingnya dan dijadikan makanan bakso. Selanjutnya, yang datang adalah orang Makassar. Karena dagingnya tadi sudah diambil oleh orang Jawa,  maka tersisa jeroannya atau isi perut sapi, sehingga mereka mengambilnya dan diolah menjadi makanan yang sekarang kita kenal dengan Coto Makassar. Ternyata orang Kaili ini datang paling telat, sehingga hanya tersisa tulang sapi saja. Supaya tidak mengecewakan keluarga yang telah menunggu di rumah, maka tulang yang diambil adalah tulang yang masih terlekat dengan sedikit daging. Hal inilah yang melatarbelakangi makanan Kaledo.

Oh ya, omong-omong Kaledo ini adalah sebuah singkat dari Kaki Lembu Donggala. Kaledo biasanya dihidangkan dengan burasa, yaitu beras yang diberi air santan lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Kaledo ini juga biasanya disajikan dengan kuah kuning.

Lepet
Makanan Khas Pulau Jawa – Lepet

Makanan ini mirip dengan ketupat, karena sama-sama dibungkus pakai janur. Hanya saja, lepet dibuat dengan beras ketan, dicampur dengan kacang, dan dimasak dalam santan lalu baru dibungkus dengan janur. Di Jawa orang biasa menamai makanan ini Lepet, kalau orang Sunda mengatakan dengan bahasa khasnya yaitu Leupeut. Sejarah lepet sebenarnya mirip juga dengan ketupat. Nama lepet jika digali lagi merupakan singkatan bahasa Jawa yaitu, Silep Kang Rapet. Maksudnya adalah Mangga dipun silep ingkang rapet yang berarti ayo kita kubur/tutup yang rapat. Setelah ngaku lepet, maksudnya minta maaf, tutup kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya, janga diulang lagi supaya persaudaraan semakin erat, seperti lengketnya ketan dalam lepet.

Gatot tiwul
Makanan Khas Gunung Kidul- Gatot Tiwul

Tiwul merupakan makanan yang berasal dari tepung gaplek, sedangkan gatot berasal dari singkong yang difermentasi. Kenapa tiba-tiba bisa muncul Gatot? Jadi dulu kronologinya begini, saat itu ada singkong dijemur di bawah matahari akan dinamai gaplek. Namun nyatanya, saat itu secara mendadak hujan turun dan singkong tersebut yang tadinya ingin dikeringkan malah basah dan ditumbuhi oleh jamur. Bakteri dan jamur dibiarkan tumbuh disana, sampai gaplek itu sendiri berwarna kehitaman. Tadinya disangka olahan makanan ini Gagal total –> Gatot, ternyata malah menghasilkan sebuah makanan yang khas yang dapat menjadi sumber energi bagi tubuh, punya kandungan protein dan vitamin B.

Arsik.jpg
Makanan Khas Sumatera Utara – Arsik

Arsik? Namanya cukup unik ya. Ternyata makanan ini khasnya Sumatera Utara di Toba Samosir dan Tapanuli Utara dengan berbahan dasar ikan mas dengan bumbu khusus yaitu dari Andaliman dan Asam Cikala. Kata asli dari ikan arsik ini adalah Dengke Na Niarsik. ‘Na Niarsik’ maksudnya adalah dimasak yang dimarsik-kan atau dimasak hingga kering. Pengertian keseluruhannya adalah ikan yang dimasak erus menerus hingga kuahnya mengering dan bumbu menyerap ke ikan mas. Sebenarnya makanan ini hadir pada acara sakral, namun sekarang sudah tidak begitu. Hidangan ini tetap dapat dikonsumsi sehari-hari.

kue mangkok
Makanan Khas Masyarakat Tionghua – Kue Mangkok

Sekilas memang mirip sekali dengan bolu kukus, namun berbeda bahan. Pada hari raya Imlek yang dirayakan etnis Tionghua maka kue ini sering sekali disajikan. Dalam bahasa Tionghua, kue mangkok dikenal dengan nama ‘fak kwau’. Menurut kepercayaan etnis ini, maka kue mangkok melambangkan kebahagiaan dengan warna yang cerah. Rasa kue ini manis dan kenyal.

Biasanya kue mangkok dibuat dalam tiga ukuran yang masing-masing punya arti yang berbeda. Yang sangat besar namun jumlahnya hanya satu dalam satu bungkus, ada yang lima buah ukuran sedang dalam satu bungkus, dan lima buah dalam ukuran kecil dalam satu bungkus.

sangat besar namun jumlahnya hanya satu dalam satu bungkus, ada yang lima buah ukuran sedang dalam satu bungkus, dan lima buah dalam ukuran kecil dalam satu bungkus. Kalau jumlahnya cuma satu maka diperuntukkan bagi Tuhan YME, tapi kala jumlahnya ganjil itu diperuntukkan untuk leluhur. Mereka percaya, bahwa semakin banyak disajikan maka semakin besar berkah, kebahagiaan, dan kemakmuran yang akan diterima.

lumpia semarang
Lumpia Semarang

Pada abad ke-19 lumpia ini hadir. Kehadiran lumpia ini merupakan perpaduan dari budaya Tionghua dan Jawa. Makanan ini berawal dari seorang Tionghua bernama Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian tetapi memutuskan untuk tinggal di Semarang. Ia membuka bisnis makanan khas Tionghua, yaitu makanan pelengkap dengan isi daging babi dan rebung. Dulu ia bertemu dengan seorang asli Jawa, namanya Mbak Wasih dan ia berjualan makanan yang hampir sama tapi berisi kentang dan udang, juga lebih manis. Mereka ini saling jatuh cinta dan menikah, lalu menjalankan usaha tersebut dan menemukan kesempurnaan rasa dengan mengganti isny dengan ayam dan udang, yang dicampur rebung dan dibungkus kulit lumpia.